PT?Bank Aladin Syariah Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 21 Juni 2023.
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) telah menyetujui laporan kinerja keuangan perseroan untuk tahun buku 2022. Hingga akhir tahun lalu, bank ini mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 1,38 triliun.
Pada tahun 2022, Bank Aladin Syariah telah mencapai banyak milestones. Tidak hanya meluncurkan aplikasi mobile sebagai awal langkah sebagai bank digital, perusahaan juga fokus merealisasikan dan menjalankan eksekusi kemitraan dengan Alfamart, termasuk dalam penyaluran pembiayaan yang mayoritas disalurkan kepada ekosistem Alfamart.
Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi mengatakan, kinerja Bank Aladin Syariah di tahun 2022 merupakan bagian dari komitmen bank untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan dengan fokus transformasi menjadi bank digital dengan segmen ritel dan UMKM.
“Adapun pada kuartal I 2023, outstanding pembiayaan Bank Aladin telah mencapai Rp 1,61 triliun dan penghimpunan dana pihak keriga (DPK) mencapai lebih dari Rp 1 Triliun,” kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (21/6).
Dyota menambahkan, Bank Aladin Syariah telah merilis produk dan fitur baru pada tahun 2022 seperti tabungan transaksional Ala Dompet dan tabungan rencana Ala Impian serta fitur bayar dan beli (bill payment), Ala Berbagi dan tarik setor tunai melalui lebih dari 18.000 gerai Alfamart di seluruh Indonesia.
Dari sisi pembiayaan, Bank Aladin memulai penyaluran dana melalui produk invoice financing, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan ritel. Guna mendukung pengembangan bisnis, perseroan juga terus memperluas kolaborasi dengan mitra-mitra strategis.
Bank Aladin juga mempertimbangkan peluang dan tantangan yang hadir dari adaptasi masyarakat ke teknologi dan digital, serta perkembangan literasi keuangan di Indonesia. Tahun lalu, bank memasuki tahapan pertumbuhan yang dimulai dengan diperkenalkannya aplikasi di awal tahun. Melalui aplikasi tersebut, perseroan telah berhasil mengakuisisi lebih dari 1,7 juta nasabah sampai dengan akhir tahun 2022. Sedangkan per Maret, bank digital ini sudah mengakuisisi lebih dari 2,4 juta nasabah.
Mengingat usianya yang masih belia, Bank Aladin Syariah juga terus berinvestasi dalam pengembangan produk dan peningkatan layanan nasabah. Imbasnya, perseroan mencatatkan beban operasional yang lebih besar untuk tahun buku 2022.
“Mempertimbangkan hal tersebut, Bank Aladin belum mencatatkan keuntungan untuk kinerja keuangan per 31 Desember 2022. Namun, CAR mencapai 189,28% dan kualitas pembiayaan yang baik sehingga rasio NPF terjaga di level 0,00%,” tutup Dyota.
RUPST Bank Aldin juga mengangkat kembali beberapa anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah untuk terus memperkuat Bank Aladin Syariah. Adapun susunan pengurus BANK yaitu Rudy Hamdani sebagai Presiden Komisaris (independen), Ationo Teguh Basuki sebagai Komisaris, dan Fransisca Ekawati sebagai Komisaris (independen).
Dyota Mahottama Marsudi tetap menjadi sebagai Presiden Direktur, Firdila Sari dan Mayang Ekaputri sebagai Direktur, serta Baiq Nadea Dzurriatin sebagai Direktur Kepatuhan. Adapun posisi Dewan Pengawas Syariah diketuai oleh Asrorun Ni'am dan Sholahudin Al Aiyub sebagai anggota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk Editor: Dina Hutauruk
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Aladin Syariah menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan ritel raksasa, PT Sumber Alfaria Trijaya atau Alfamart lewat layanan perbankan yang menggabungkan sistem online dan offline (omnichannel).
Direktur Operasional Bank Aladin Basuki Hidayat mengatakan, kerja sama dengan Alfamart yang memiliki sekitar 15.000 toko di seluruh Indonesia diharapkan mampu menjaring masyarakat yang belum terlayani oleh perbankan.
“Bank Aladin hadir bersama Alfamart untuk tumbuh dan merangkul potensi pasar melalui kerjasama yang inovatif dari masing-masing perusahaan," ujar Basuki dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (8/7/2021).
Baca juga: Gandeng Halodoc, Ini Alasan Bank Aladin
Sementara itu, ekonom sekaligus Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani menilai, sinergi antara kedua perusahaan tersebut akan menguntungkan konsumen dan nasabah dari sisi kemudahan ke depannya.
"Konsumen akan dimudahkan, karena nanti kecenderungannya kan sekarang beli apapun bisa dengan online, termasuk di Alfamart,” kata dia.
Kerja sama juga berpotensi menghadirkan pemberian diskon maupun potongan juga yang bakal menguntungkan konsumen.
Selain konsumen, Aviliani menerangkan, kedua perusahaan juga diuntungkan atas kolaborasi tersebut.
Menurut dia, dari sisi Bank Aladin, diuntungkan dengan jutaan database konsumen, karena Alfamart merupakan salah satu minimarket terbesar di Indonesia dengan puluhan ribu gerai.
Baca juga: Gandeng Alfamart dan Halodoc, Bank Aladin Perkuat Inklusi Keuangan Syariah
“Bank Aladin-nya diuntungkan dia bisa men-detect data tentang perilaku konsumen sehingga nanti bisa dilihat kalau orang yang belanjanya rata-rata sebulan sekian, wah, dia bisa disasar untuk dapat pinjaman," tutur Aviliani.
Sedangkan dari sisi Alfamart, Aviliani menjelaskan, masuknya Bank Aladin bisa menambah opsi pembayaran digital di minimarket tersebut.
Sebab, prospek ke depannya seluruh transaksi akan diprioritaskan melalui pembayaran digital (cashless).
"Dari Alfamart untung juga karena makin banyak yang tidak menggunakan cash. Kan dari sisi pendapatannya jauh lebih baik Kalau sekarang yang dihindari yang pembayaran cash kan," ucap dia.
Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) mengagendakan seremoni penandatanganan kerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT Media Dokter Investama (Halodoc) pada besok, Rabu (7/7/2021).
Berdasarkan surat undangan yang beredar, Bank Aladin akan menyelenggarakan kegiatan secara virtual bertajuk “The Future of Banking: Achieving Financial Inclusion in Indonesia” pada Rabu (7/7/2021) pukul 09.30 WIB. Kegiatan tersebut akan dihadiri Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin yang akan berbicara tentang Peran, Tantangan, dan Solusi Bank Syariah di industri Perbankan Indonesia.
Selain itu, hadir Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang akan berbicara tentang transformasi Digital di bidang sistem pembayaran. Serta, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso yang membahas tentang Digitalisasi Transformasi di Bidang Keuangan.
Adapun agenda terakhir yakni Seremoni Penandatanganan kerja sama antara PT Bank Aladin Syariah Tbk. dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (Alfamart). Selain dengan Alfamart, Bank Aladin akan bekerja sama dengan PT Media Dokter Investama (Halodoc).
Direktur Corporate Affairs Alfamart Solihin menjelaskan bentuk kerja sama perseroan dengan Bank Aladin sama seperti kerja sama dengan beberapa bank lainnya. Bentuk kerja sama tersebut berupa layanan pembayaran dan remitansi.
"Enggak ada yang istimewa, sama seperti dengan bank-bank lain. Untuk saat ini baru pembayaran dan pengiriman uang," katanya ketika dikonfirmasi, Selasa (6/7/2021).
Solihin mengatakan seremoni kerja sama yang akan berlangsung besok tidak terkait dengan kabar Alfamart yang tertarik mengakuisisi Bank Aladin.
"Saya pastikan MoU yang saat ini sifatnya untuk pembayaran dan remittance, enggak ada sesutu yang khusus. Berkaitan dengan investasi, terlalu pagi kita bicara," imbuhnya.
Sementara itu, PR & Communication Manager Halodoc Giovani Anggasta belum bisa membocorkan bentuk kerja sama dengan Bank Aladin. "Yang pasti layanan kesehatan. Pastinya gimana, lebih baik menunggu besok," katanya.
Adapun, saat ini apabila kita melintas di Alfamart, tak jarang menjumpai baliho Bank Aladin terpampang di sudut-sudut toko ritel tersebut. Presiden Direktur Sumber Alfaria A. Hans Prawira sebelumnya mengatakan perseroan akan bersinergi atau bermitra bisnis dengan BANK seperti halnya kerja sama dengan perusahaan lain.
“Tapi apakah kami akan investasi dan penyertaan modal, kami masih tahap penjajakan eksplorasi melihat peluang perusahaan apa yang strategis dengan kami. Ya betul kami ada kemitraan bisnis dengan Bank Aladin, tetapi tolong jangan diartikan kami penyertaan modal ya,” jelasnya dalam paparan publik, Kamis (6/5/2021).
Akan tetapi, perseroan mengakui akan melakukan investasi pada perusahaan berbasis teknologi dengan menggalang dana melalui penawaran saham terbatas. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten dengan kode saham AMRT ini berencana menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue sebanyak-banyaknya 5 juta saham dengan nominal Rp10.
Manajemen menyebutkan dana dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk investasi ke perusahaan teknologi dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama dan/atau belanja modal untuk pengembangan kegiatan usaha baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Bisnis.com, JAKARTA - Emiten bank digital, PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) mencatatkan pertumbuhan hasil dari kerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dalam jaringan ritelnya.
Pada 2022, Bank Aladin Syariah meluncurkan aplikasi mobile banking yang menawarkan proposisi nilai syariah yang mudah digunakan dan seamless. Hingga Desember 2022, tercatat aplikasi Aladin telah diunduh lebih dari 3,2 juta kali sedangkan jumlah pengguna yang teregistrasi telah mencapai lebih dari 1,7 Juta pengguna.
Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi menerangkan pencapaian ini tak lepas dari dukungan kolaborasi dan integrasi yang baik dengan para mitra serta implementasi strategi O2O (offline-to-online) dengan Alfamart.
Bank Aladin Syariah mampu menyalurkan pembiayaan outstanding sebesar lebih dari Rp1,3 triliun pada akhir tahun 2022. Kenaikan ini berasal dari produk pembiayaan meliputi invoice financing, pembiayaan modal kerja untuk nasabah UMKM & korporasi, serta pembiayaan multiguna untuk nasabah ritel.
Secara total disbursement, Bank Aladin Syariah telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp3,5 triliun dalam kurun waktu kurang dari setahun. Mayoritas pembiayaan berasal dari ekosistem mitra Bank Aladin Syariah yaitu Alfamart sehingga kualitas pembiayaan bank seluruhnya lancar yang ditunjukkan dengan Non-Performing Financing (NPF) Bank Aladin Syariah saat ini masih nol persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Aladin Syariah terus bertumbuh hingga mencapai lebih Rp750 miliar di akhir tahun 2022, yang terdiri dari nasabah ritel dan korporasi. CASA meningkat bertahap melalui akuisisi payroll dan peningkatan use case dari fitur bill payment , donasi, serta Tarsetun (Tarik Setor Tunai) di outlet-outlet Alfamart.
“Kehadiran aplikasi Bank Aladin Syariah ini membuktikan bahwa optimalisasi digital yang dilakukan Bank Aladin Syariah berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik. Hal ini kami harapkan juga dapat mendorong inklusi keuangan khususnya keuangan syariah di Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (8/4/2023).
Per akhir Desember 2022 aset Bank Aladin Syariah mencapai Rp4,7 triliun atau tumbuh 117,4 persen dari Rp2,1 triliun pada akhir Desember 2021. Sedangkan pendapatan pengelolaan dana bank sebagai mudharib juga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 126,4 persen dari Rp36,1 miliar menjadi Rp81,8 miliar.
Pada 2022, Bank Aladin Syariah melakukan pemenuhan modal inti melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan total nilai emisi lebih dari Rp2,2 triliun. Hal ini membuat modal inti Bank Aladin Syariah semakin kuat dapat mendukung pengembangan usaha bank serta meningkatkan fungsi intermediasi dalam menyalurkan pembiayaan.
"Melihat usia Bank Aladin Syariah yang masih sangat muda sejak peralihan, masih diperlukan investasi guna mendukung ekspansi bisnis bank ke depan," tambahnya.
Pada April 2023 Bank Aladin Syariah juga telah meluncurkan fitur QRIS. Dalam 10 hari sejak peluncuran QRIS pada 20 Maret 2023, Nilai transaksi QRIS Bank Aladin Syariah berhasil tembus Rp1,3 miliar dengan lebih dari 21 ribu kali transaksi dalam periode tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Pasardana.id - PT Bank Aladin Syariah Tbk (Aladin Bank, IDX: BANK) berkolaborasi dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart, IDX: AMRT), dalam penyediaan layanan dan produk perbankan syariah bagi seluruh lapisan masyarakat.
Melalui integrasi teknologi digital perbankan dan kekuatan jaringan ekosistem Alfamart, nasabah akan mendapatkan opsi layanan yang lebih beragam sehingga masyarakat luas sampai ke akar rumput dapat mengakses layanan perbankan syariah dengan mudahnya.
Presiden Direktur Aladin Bank, Dyota Marsudi mengatakan, integrasi antara inovasi Aladin Bank dengan jaringan gerai Alfamart akan menjadi babak baru dalam ekosistem perbankan digital.
"Hal ini kami yakini akan sangat berkontribusi pada industri keuangan Syariah yang memiliki potensi sangat besar di Indonesia. Fitur tarik-setor tunai ini akan sangat membantu segmen yang kita targetkan, yakni underbanked dan unbanked. Kolaborasi dari Aladin Bank dan Alfamart memungkinkan edukasi keuangan dan pembangunan infrastruktur pendukung terjadi melalui ketersediaan akses perbankan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat,” ujar Dyota, seperti dilansir dari siaran pers, Senin (27/6/2022).
Di kesempatan yang sama, Direktur Marketing Alfamart, Ryan Alfons Kaloh mengungkapkan, Alfamart dan Aladin Bank memiliki kesamaan visi untuk bisa lebih baik dalam pelayanan.
"Konsumen kami dapat menikmati pengalaman yang unik dan baru di toko dengan layanan perbankan yang ditawarkan pihak Aladin. Ini sangat relevan dengan kebutuhan keuangan konsumen Alfamart, terutama konsumen milenial kami yang sudah akrab dengan teknologi digital,” ungkap Ryan.
Lebih jauh, Indonesia merupakan negara dengan tingkat penetrasi internet sebesar 73,7% dari total penduduk pada awal 2022.
Namun, sebagai negara dengan pengguna internet lebih dari 200 juta orang, populasi underbanked Indonesia justru berada di peringkat ketiga terbesar di dunia.
Ini berarti lebih dari 77% masyarakat dewasa di Indonesia belum memiliki atau memiliki keterbatasan akses finansial.
Indonesia juga menjadi negara pemegang aset keuangan syariah terbesar ke-9 di dunia.
Namun, hingga akhir 2020 penetrasi perbankan syariah di Indonesia masih tertahan di angka 6,5% dibandingkan perbankan konvensional.
Melihat peluang pasar digital dan syariah di Indonesia yang begitu besar namun masih underpenetrated dalam layanan keuangan tersebut,
Aladin Bank bersama Alfamart terpacu untuk menghadirkan inovasi-inovasi yang dapat mempermudah masyarakat untuk merasakan manfaat layanan perbankan syariah.
Pada hari Senin, 27 Juni 2022, Aladin Bank resmi meluncurkan fitur tarik-setor tunai (tarsetun) di gerai Alfamart seluruh Indonesia.
Melalui lebih dari 17 ribu jaringan ekosistem Alfamart, masyarakat akan memiliki akses ke layanan perbankan syariah dengan lebih mudah.
Fitur terbaru tersebut memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi penarikan maupun penyetoran uang tunai, baik dari dan ke rekening Aladin Bank tanpa menggunakan kartu debit.
Aladin Bank memahami walau sebágian nasabah sudah nyaman dengan penggunaan teknologi digital, masih terdapat golongan masyarakat yang merasakan ketenangan ketika mendapatkan bantuan dengan bertatap muka langsung saat melakukan transaksi perbankan.
Dengan tersedianya fitur tarsetun di seluruh gerai Alfamart, nasabah Aladin Bank tetap dapat merasakan pelayanan yang humanis sehingga penggunaan produk digital perbankan pun menjadi inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat.
Ryan menambahkan, melalui layanan perbankan yang menggabungkan elemen online dan offline di sekitar 17.000 jaringan Alfamart, masyarakat dapat merasakan manfaat pengembangan teknologi yang ramah dan sesuai dengan kemampuan adaptasi digital konsumen Alfamart.
Dengan pengalaman perbankan maupun fintek Aladin Bank, kerjasama tersebut diharapkan dapat memberikan value added tersendiri bagi Alfamart untuk berkontribusi dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia.
Tuesday, April 18, 2023 became the most beautiful moment for travelers who participated in the Mudik Asyik 2023 program organized by Alfamart together with Bank Aladin Syariah. This program provides free homecoming tickets for Alfamart and Alfagift customers. This homecoming release was held at Taman Mini Indonesia Indah - Jakarta.
As a form of Bank Aladin Syariah’s concern for the community, especially Alfamart customers, to be able to return to their hometowns safely and comfortably, Bank Aladin Syariah participated in the Mudik Asyik program. In this program, Bank Aladin Syariah provides support through the provision of 2 Semarang-bound bus units. This event was attended by Mrs. Baiq Nadea Dzurriatin as Director of Compliance at Bank Aladin Syariah, Mr. Stefen Loekito as Chief Commercial Officer of Bank Aladin Syariah and Mr. Ryan Alfons Kaloh as Director of Marketing at Alfamart." .
The translation of the text into English is “This program is in line with Bank Aladin Syariah’s values of Helping, Building, and Growing together for the benefit of the community. Hopefully with this noble activity, all travelers can gather with their beloved families on the day of victory of Eid al-Fitr 1444 H.”
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perbankan syariah PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) telah merealisasikan kemitraan dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) atau Alfamart. Bank Aladin telah menyalurkan pembiayaan yang mayoritas disalurkan kepada ekosistem perusahaan ritel tersebut.
Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi dalam keterangannya menyampaikan sepanjang tahun 2022, BANK mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp1,38 triliun. Sementara pada kuartal I-2023, BANK telah meraih outstanding pembiayaan hingga Rp1,61 triliun.
"Sementara pada sisi penghimpunan dana hingga akhir Desember 2022, BANK berhasil memperoleh total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp794,65 Miliar, sedangkan pada 1Q23 BANK sukses memperoleh DPK hingga lebih dari Rp1 Triliun," ungkap Dyota dalam keterangan resminya, Kamis (22/6/2023).
Dijelaskan bahwa kerja sama dengan Alfamart ini sebagai awal langkah sebagai bank digital, di samping meluncurkan mobile app. Tahun lalu, Aladin juga telah merilis berbagai produk dan fitur, termasuk tarik setor tunai melalui lebih dari 18 ribu gerai Alfamart di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Dyota mengungkapkan nasabah aplikasi BANK tembus lebih dari 1,7 juta nasabah sampai dengan akhir tahun 2022. Sedangkan hingga 1Q23, BANK sukses mengakuisisi lebih dari 2,4 juta nasabah.
Meskipun begitu, Bank Aladin masih membukukan rugi sebesar Rp264,9 miliar pada tahun 2022, meningkat 118,4% persen secara tahunan dari yang setahun sebelumnya Rp121,3 miliar. Bank beralasan bahwa kerugian ini karena usianya yang masih belia, di mana bank masih terus berinvestasi dalam pengembangan produk dan peningkatan layanan nasabah. Sehingga BANK mencatatkan beban operasional yang lebih besar untuk tahun buku 2022.
Adapun total beban operasional Bank Aladin pada tahun 2022 naik hingga 95,2% dari Rp156,3 miliar menjadi Rp305,1 miliar pada tahun 2021.
"Namun demikian, BANK tetap mencatat Capital Adequacy Ratio (CAR) yang sehat yaitu sebesar 189,28% dan kualitas pembiayaan yang baik sehingga rasio NPF terjaga di level 0,00%," ujar Dyota.
Dalam pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (22/6/2023) kemarin, BANK memutuskan mengangkat kembali beberapa anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah. Adapun susunan pengurus BANK yaitu Rudy Hamdani sebagai Presiden Komisaris (independen), Ationo Teguh Basuki sebagai Komisaris, dan Fransisca Ekawati sebagai Komisaris (independen).
Kemudian, Dyota Mahottama Marsudi sebagai Presiden Direktur, Firdila Sari dan Mayang Ekaputri sebagai Direktur, serta Baiq Nadea Dzurriatin sebagai Direktur Kepatuhan. Selanjutnya untuk posisi Dewan Pengawas Syariah diketuai oleh Prof. Dr. H. M. Asrorun Ni'am, S.Ag., M.A beserta Sholahudin Al Aiyub, S.AG, M.SI sebagai anggota.
Saksikan video di bawah ini:
Video: Alasan Investor Jepang Hingga Korsel Caplok Multifinance RI
TANGERANG - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) buka suara soal investasi perusahaan di PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) yang masih merugi.
Berdasarkan laporan keuangan AMRT di kuartal I-2024, akumulasi kerugian nilai wajar AMRT di BANK yang belum direalisasikan (floating loss) mencapai Rp183,82 miliar, membengkak dari akhir 2023 yang mencapai Rp135,29 miliar.
Diketahui, AMRT menguasai 294,11 juta saham atau mewakili 2,01% saham BANK seharga Rp1.700 per saham.
Total setoran modal dilakukan senilai Rp500 miliar sejak 7 Juni 2022. Namun nilai ini mengalami penurunan menyusul tekanan terhadap saham BANK.
Pada 31 Maret 2024, manajemen mengakui nilai investasi Perusahaan di PT Bank Aladin Syariah Tbk menjadi sebesar Rp283 miliar.
Hingga Kamis (15/6), saham BANK naik 0,54% di Rp930 per saham. Dalam sepekan, nilai transaksi investor di BANK bersih mencapai Rp3,4 miliar.
Direktur Utama AMRT, Anggara Hans Prawira, mengatakan pihaknya melihat perusahaan masih memiliki model bisnis yang sejalan dengan pertumbuhan kinerja Bank Aladin
“Kami melihat ada sinergi model bisnis kami dengan Bank Aladin. Makanya waktu itu itu kami memutuskan untuk investasi,” kata Anggara dalam Public Expose, Kamis (15/5/2024).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Terkait fundamental bisnis Bank Aladin, Anggara menilai masih melihat perkembangan bisnis bank digital syariah yang saat ini menjadi mitra perusahaan.
Anggara menuturkan pihaknya belum mengambil keputusan terkait penambahan maupun pengurangan porsi kepemilikan terhadap saham BANK.
“Jadi belum sampai keputusan apakah akan menambah porsi kepentingan atau tidak. Kita masih melihat perkembangan bisnis,” tegas Anggara.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Suara.com - Kolaborasi pelaku usaha bisa dalam hal apapun. Bisa saja kolaborasi memanfaatkan aset dari masing-masing pelaku usaha.
Salah satunya Alfamart yang berkolaborasi dengan Bank Aladin Syariah yang melakukan kolaborasi memanfaatkan aset. Mereka berkolaborasi melalui integrasi teknologi digital perbankan milik Bank Aladin dengan ekosistem milik Alfamart.
Konkretnya, Aladin Bank meluncurkan fitur tarik-setor tunai (tarsetun) di seluruh gerai Alfamart di Indonesia, jumlahnya mencapai 17.800 gerai.
Marketing Director Alfamart Ryan Alfons Kaloh mengatakan, ada beberapa alasan utama Alfamart bisa berkolaborasi dengan bank Aladin. Pertama adalah potensi market itu sendiri, seperti yang kita ketahui bersama bahwa ada sekitar 77 persen dari masyarakan yang masih unbankable yang perlu digarap secara maksimal.
Baca Juga: Jatim Luncurkan Program Perlindungan Sosial Dampak Inflasi dan Kenaikan BBM Senilai Rp257 Miliar
"Kedua, adanya kesamaan segmen dan tujuan. Bagi saya kolaborasi dengan bank Aladin itu pas sekali kita melayani segmen market yang sama baik secara potensi market maupun demografinya," ujar Ryan di Indonesia Brand Forum 2022 secara Virtual, Senin (19/9/2022).
Dia melanjutkan, kolaborasi ini juga untuk mendorong inklusi keuangan dan memperkuat eksosistem bisnis masing-masing. Ryan juga tidak menutup kemungkinan ada bank-bank lain yang juga berkolaborasi dengan Alfamart.
"Kami bersifat terbuka. Kami juga melayani bank-bank yang lain. Kami nggak pernah menutup (diri). Cuma dalam hal ini, dengan Bank Aladin, ada kesamaan audience-nya. Mereka mau grow. Karena target market-nya ada di situ, unbankable dengan syariah," ucap dia.
Kolaborasi ini dikatakan menggabungkan kekuatan karena kedua pemain berasal dari medan bisnis yang berbeda. Alfamart adalah salah satu penguasa jaringan ritel nasional, sementara Bank Aladin merupakan bank syariah yang berplatform digital.
Melalui lebih dari 17 ribu jaringan ekosistem Alfamart, masyarakat memiliki akses ke layanan perbankan syariah dengan mudah. Fitur terbaru ini juga memungkinkan nasabah melakukan transaksi penarikan maupun penyetoran uang tunai, baik dari dan ke rekening Aladin Bank tanpa menggunakan kartu debit.
Baca Juga: Solusi Bisnis Retail di Masa Pandemi, Kini Ibu Rumah Tangga Bisa Miliki Toko Virtual Alfamart